BATAM, Arah Batam, 22 juli 2025 – Kota Batam kembali membuktikan potensinya sebagai penghasil komoditas unggulan. Kali ini, rumput laut asal Batam berhasil menembus pasar China dengan volume ekspor mencapai 72,9 ton, senilai Rp274 juta. Ekspor ini menjadi bukti nyata kualitas produk perikanan Indonesia yang mampu bersaing di kancah global.
Diawasi Ketat oleh Karantina Kepri
Pengiriman rumput laut ini difasilitasi oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melalui Pos Pelayanan (Pospel) Batu Ampar. Sebelum dikirim, produk tersebut melalui serangkaian pemeriksaan ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya.
Herwintarti, Kepala Karantina Kepri, menjelaskan bahwa China merupakan pasar potensial dengan permintaan rumput laut yang tinggi untuk kebutuhan industri.
”Kami memastikan produk ini memenuhi standar kesehatan internasional dengan menerbitkan Phytosanitary Certificate (KT-1),” ujarnya.
Proses ekspor ini mengacu pada Pasal 37 UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Tim karantina melakukan:
Pemeriksaan administratif
(kelengkapan dokumen seperti invoice dan packing list).
Pemeriksaan fisik dan visual untuk mendeteksi hama atau penyakit. Pengemasan standar ekspor dalam2.646 bag yang dimuat ke 4 kontainer.
Peluang Besar untuk Ekspor Rumput Laut Indonesia
Keberhasilan ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga membuka pintu lebih lebar bagi produk rumput laut Indonesia di pasar global. Pemerintah berharap momentum ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, petani rumput laut, dan pelaku usaha kelautan di Batam dan sekitarnya.
“Ini bukti bahwa produk lokal kita mampu bersaing di pasar internasional. Ke depan, kami akan terus mendorong peningkatan kualitas dan volume ekspor,” tutup Herwintarti.(tlab)