Pasar Jodoh Batam, Surga Barang Bekas Berkualitas dengan Kisah Perjuangan Pedagang di Baliknya

No comments

BATAM, Arah Batam — Pasar Jodoh di Kota Batam terus menjadi destinasi utama bagi pencinta barang bekas berkualitas tinggi. Terletak tidak jauh dari kawasan Nagoya, pasar ini dikenal sebagai pusat penjualan barang-barang preloved, khususnya produk branded asal Singapura dan negara lainnya.

‎Pasar ini menawarkan beragam pilihan produk mulai dari pakaian, sepatu, tas, hingga aksesoris, yang dijual dengan harga terjangkau. Harga kaos biasa dibanderol mulai Rp5.000, sedangkan sepatu atau kemeja branded bisa didapatkan hanya dengan puluhan ribu rupiah.

‎Salah satu pengunjung, Arif, mengaku lebih memilih berbelanja di Pasar Jodoh karena selain hemat, ia bisa menemukan produk bermerek dengan kondisi yang masih layak pakai. “Tapi memang harus sabar karena ukurannya kadang tidak pas,” ungkapnya.

‎Bertahan di Tengah Persaingan

‎Salah satu pedagang yang telah merasakan pahit manisnya berdagang di Pasar Jodoh adalah Simbolon. Ia mulai berjualan sejak 2010, awalnya sebagai penjual sayur di pasar basah, sebelum beralih menjual baju bekas karena peluang pasarnya lebih menjanjikan.

‎“Peminatnya tinggi, terutama ibu-ibu dan anak muda. Penghasilan saya sekarang lebih stabil dibanding dulu,” kata Simbolon. Ia juga menjelaskan bahwa interaksi antar pedagang saling menguntungkan, karena banyak pembeli yang setelah membeli baju, akan mencari barang lain di lapak sekitar.

‎Andi, pedagang lain yang telah lebih dari satu dekade berjualan di sana, menjelaskan pentingnya kualitas barang. “Pembeli sekarang pintar memilih, jadi kami harus benar-benar seleksi barang, cuci bersih, dan tata rapi,” tuturnya.

‎Operasional dan Tantangan Harian

‎Koridor baju bekas di Pasar Jodoh biasanya beroperasi mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB. Pada jam-jam tersebut, pasar dipadati ratusan hingga ribuan pengunjung yang datang untuk berbelanja ataupun sekadar mencari barang unik.

‎Namun, para pedagang harus menghadapi kondisi kerja yang tidak mudah. Suhu panas, ruang sempit, serta tingkat kelembapan tinggi menjadi tantangan harian. Selain itu, keberlangsungan usaha juga tergantung pada suplai barang yang biasanya berasal dari donasi luar negeri, sisa stok toko, atau melalui importir khusus.

‎Sejarah dan Regulasi Pemerintah

‎Pasar Jodoh telah berdiri sejak tahun 1970-an dan berkembang dari lapak kaki lima menjadi ikon belanja barang seken di Batam. Pemerintah Kota Batam mendukung keberadaan pasar ini karena dinilai turut mendorong ekonomi masyarakat. Namun, pengawasan tetap dilakukan melalui penertiban terhadap pedagang tanpa izin serta pengaturan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, terutama pasca-pandemi.

‎Lebih dari Sekadar Tempat Belanja

‎Pasar Jodoh bukan sekadar tempat jual beli barang bekas. Bagi para pedagang, ini adalah sumber penghidupan, ruang perjuangan, dan simbol daya tahan ekonomi rakyat kecil.

‎“Setiap potong baju punya cerita. Kami ingin pasar ini tetap hidup dan jadi tempat andalan warga Batam maupun wisatawan,” ujar Siti, salah seorang pedagang wanita yang telah lama berjualan di sana.

‎Dengan segala tantangannya, Pasar Jodoh tetap bertahan sebagai wajah lain dari ekonomi kreatif berbasis rakyat. Ia bukan hanya menjual barang lama, tapi juga menawarkan harapan baru.(tlab)

Baca juga...

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar