BATAM, Arah Batam – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Koordinator Wilayah Kepri menggelar aksi demonstrasi di kantor DPRD Kota Batam, tepatnya di Gedung Komisi III, untuk mendesak pemerintah kota segera menyelesaikan persoalan banjir dan sampah yang semakin memprihatinkan di Batam.
Aksi ini dipimpin oleh Muryadi, Ketua BEM SI Sumbagut sekaligus Ketua BEM Universitas Riau Kepulauan (Unrika), bersama Hanan, Ketua BEM Politeknik Negeri Batam, Victor, Ketua BEM Universitas putra Batam serta sejumlah ketua BEM dari kampus lain di Batam.
Dalam orasinya, para mahasiswa menyoroti persoalan banjir yang kian sering melanda kawasan perumahan kecil, kavling, hingga rumah liar (ruli). Mereka meminta Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, untuk bertindak tegas dan mencari solusi yang nyata.
“Ini sudah berulang kali terjadi. Mau sampai kapan dibiarkan, Pak Wali?” teriak salah satu mahasiswa dalam aksinya.
Isu sampah juga tak luput dari perhatian. Data yang disampaikan mahasiswa menunjukkan bahwa Batam memproduksi antara 800 hingga 1.300 ton sampah per hari, atau setara dengan 1 kilogram sampah per orang setiap hari.
“Tumpukan sampah bukan hanya ada di TPA Punggur, tapi juga di ruas-ruas jalan. Gunung sampah di Punggur jika dibiarkan akan menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat,” tegas Muryadi.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyatakan bahwa persoalan banjir dan sampah merupakan janji politik yang akan terus menjadi prioritas Pemko Batam.
“Dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa, setiap orang menghasilkan sekitar 1 kg sampah per hari. Persoalan ini harus diselesaikan sejak hulu, bukan hanya di hilir. Kami ingin membangun kesadaran masyarakat agar meminimalisir sampah dari rumah. Mahasiswa bisa ikut mengawasi dan mensosialisasikan hal ini,” ujar Amsakar.
Sebagai langkah nyata, Pemko Batam telah menambah armada dan sarana pendukung pengelolaan sampah. Di antaranya pembelian satu unit buldozer untuk TPA Punggur, 14 unit arm roll baru, kerja sama dengan pelaku usaha, serta pengadaan mesin pembakar insinerator melalui APBD Perubahan. Tahun 2026, Pemko juga merencanakan penambahan 133 unit bin kontainer dan 40 unit arm roll.
“Kami akan kembali menggiatkan gotong royong massal agar persoalan sampah bisa ditangani bersama-sama,” tambahnya.
Terkait banjir, Amsakar memaparkan bahwa saat ini terdapat 105 titik banjir di Kota Batam. Beberapa di antaranya dipicu pemanfaatan lahan oleh pelaku usaha serta pelebaran jalan yang tidak diiringi dengan pembangunan drainase memadai.
“Kami sudah menyusun masterplan drainase. Tahun ini sudah dibangun sistem pompa di Jodoh, dan tahun 2026 akan dilanjutkan di beberapa titik lainnya, termasuk pembangunan jembatan di kawasan Orchard,” jelasnya.
Aksi ini turut dihadiri sejumlah pejabat di Kota Batam, di antaranya Wali Kota Batam Amsakar Ahmad, Ketua DPRD Komisi III Muhammad Rudi, Ketua DPRD Komisi II Muhammad Yunus, Kadisdik Batam Hendri Arolan, Kadishub Batam Leo, Asisten Pemerintahan Yusva, PLT Sekda Firman, serta pihak kepolisian yang diwakili Yudi.(Tlab)




