Ketua BEM SI Kepri Batam Diteror Aparat Sehari Sebelum Audiensi, Kapolda Janji Tindaklanjuti

No comments
Ketua BEM SI Kepri, Maryudi, mengungkapkan bahwa rumahnya didatangi aparat intel dan Brimob. (Foto ilustrasi, AB)

BATAM, Arah Batam – Ketua BEM SI Kepri, Maryudi, mengungkapkan bahwa rumahnya didatangi aparat intel dan Brimob pada Minggu siang (31/8), sehari sebelum aksi audiensi dengan pemerintah daerah pada Senin (1/9).

Dalam audiensi bersama Wali Kota Batam, Wakil Wali Kota, Wakil Gubernur Kepri, dan Polda Kepri, Maryudi menyampaikan keluhannya terkait intimidasi tersebut.

Aku bukan teroris, Pak. Saya hanya mau menyampaikan aspirasi. Tapi Minggu siang kemarin rumah saya dan keluarga didatangi intel dan Brimob, dua mobil terparkir di depan rumah,” ungkap Maryudi.

Di ketahui bahwasanya pihak intelejen dari polda kepri pada minggu (31/8) mendatangi kediaman maryudi di kavling daerah sagulung, Ia menuntut Polda Kepri menghentikan segala bentuk tindakan represif dan teror yang dilakukan aparat terhadap mahasiswa.

Seharusnya kepolisian menjadi institusi yang dipandang sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, memberikan rasa aman bagi setiap warga negara. Namun, rangkaian kasus kekerasan dan tindakan sewenang-wenang yang melibatkan aparat belakangan ini justru membuat citra polisi di mata masyarakat kian memburuk.

Makanya jangan salahkan masyarakat jika mulai bersuara keras, bahkan ada yang menyerukan pembubaran Polri. Sebab, jika institusi ini tidak pernah berbenah diri, wajar jika kepercayaan publik semakin hilang. Apalagi, setiap pergantian Kapolri yang terjadi selama ini hanya diwarnai pergantian slogan semata—dari “Presisi” hingga jargon-jargon lain—tanpa perbaikan nyata yang dirasakan masyarakat.

Dan jangan salahkan masyarakat hari ini jika puncak akumulasi kemarahan mereka salah satunya dipicu oleh tindakan Polri itu sendiri. Ketika aparat yang seharusnya melindungi justru menebar ketakutan, publik akhirnya merasa negara tidak lagi berdiri di pihak mereka.

Menanggapi hal ini, Kapolda Batam Asep Sarifudin menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Upaya intelijen terhadap warga negara harus dilakukan secara hati-hati. Tidak boleh ada teror ataupun ancaman. Silakan Maryudi datang ke Kapolres, kalau tidak ada tanggapan datang ke saya di Polda,” tegasnya.

Kapolda juga menyampaikan akan mengevaluasi Kapolres dan Kasat Intel terkait peristiwa ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.(tlab)

Baca juga...

Bagikan:

Tinggalkan komentar