BATAM, Arah Batam – Limbah cangkang gonggong yang banyak ditemukan di Batam, Kepulauan Riau, diolah menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi tinggi oleh Rumah Keong Batam. Usaha ini berdiri sejak 2013 dan berlokasi di Kavling Sungai Pancur, RT 03/RW 02, Tanjung Piayu, Kota Batam.
Rumah Keong didirikan oleh Suyanti bersama suaminya, Pak Kas. Mereka mengolah limbah cangkang gonggong dan kerang menjadi berbagai kerajinan, seperti boneka kerang, bunga gonggong, gelang, kalung, cendera mata, hingga paket seserahan untuk akad nikah.
Harga produk yang dihasilkan bervariasi, mulai Rp20 ribu hingga puluhan juta rupiah. Dari usaha ini, pasangan suami istri tersebut mampu meraih omzet bulanan mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Awalnya kami hanya iseng membuat, tetapi sekarang bisa menjadi industri rumahan dan menghasilkan omzet besar,” kata Suyanti.
Rumah Keong Batam telah meraih berbagai penghargaan tingkat kota, nasional, hingga internasional. Selain itu, Suyanti dan suaminya juga aktif memberikan pelatihan kerajinan di sekolah, kampus, serta kelompok PKK di Batam.
Suyanti berharap, ke depan usaha ini dapat menjangkau lebih banyak kalangan muda untuk ikut serta. “Harapan kami, anak-anak remaja bisa melanjutkan usaha ini di rumah-rumah mereka. Selain mengurangi limbah laut, juga bisa membantu menekan angka pengangguran di Kota Batam,” ujarnya.
Keberadaan Rumah Keong Batam kini menjadi contoh pemanfaatan limbah laut sekaligus destinasi wisata edukasi yang menarik perhatian masyarakat dan wisatawan.(tlab)