BATAM, Arah Batam – Aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol) digelar di depan Kantor Wali Kota Batam dan DPRD Kota Batam, Rabu (17/9). Ratusan personel kepolisian diturunkan guna mengamankan jalannya aksi, termasuk kendaraan taktis dan pengamanan dengan pagar betis di sekitar lokasi.
Sejak pukul 07.30 WIB, polisi sudah berjaga dan menutup akses jalan menuju kantor pemerintahan dengan rambu penutup di sejumlah persimpangan. Aksi yang semula dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIB sempat tertunda akibat hujan deras, sehingga massa baru bergerak sekitar pukul 11.00 WIB dari titik kumpul di Bundaran Welcome to Batam.
Meski hujan mengguyur hingga siang hari, tak sedikit pun melunturkan semangat para ojol yang hadir. Mereka tetap berkomitmen menyampaikan keluh kesah, tuntutan, dan aspirasi kepada pemerintah daerah.
Jumlah peserta aksi disebut lebih sedikit dari perkiraan. “Mungkin ini cuma 300 orang lebih sedikit lah, bang,” ujar Firman, salah satu pengemudi ojol.
Sejumlah kendaraan ojol tampak diparkir di sekitar Bundaran Welcome to Batam dan depan Gedung Asrama Haji.
Ketua Asosiasi Driver Online Batam (ADOB), Djafri Rajab, menyebut aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap perusahaan aplikator transportasi online yang dinilai tidak mematuhi aturan tarif resmi serta mengabaikan perlindungan jaminan sosial bagi pengemudi.
“Masalah tarif ini sudah berjalan setahun, sejak September 2024 sampai sekarang belum juga ada penyelesaian. Selain itu, banyak driver yang tidak mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. Itu juga menjadi fokus perjuangan kami,” tegas Djafri. (alfabd)
