Tantangan Perguruan Tinggi Mengawal Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045

No comments

BATAM, Arah Batam – Pada Kamis, 18 September 2025, di Gedung Aula Muhammadiyah Ahmad Dahlan berlangsung seminar bertajuk “Tantangan Perguruan Tinggi Mengawal Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara ini dihadiri oleh civitas akademika STIT Muhammadiyah Internasional Batam, perwakilan Ombudsman Republik Indonesia, serta berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan pelayanan publik.

Acara tersebut di pimpin langsung oleh moderator yakni skretaris BPH STIT Internasional Muhammadiyah Batam bapak Dr. Suyono, M.Ag

Dalam seminar tersebut dipaparkan bagaimana perguruan tinggi dituntut untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, adaptif, kreatif, dan resilien di tengah era disrupsi teknologi. Mengacu pada laporan Forum Ekonomi Dunia 2024, sebanyak 44% keterampilan kerja diprediksi akan terdampak akibat perkembangan teknologi baru dalam lima tahun ke depan.

Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, S.H., M.Hum., Ph.D, turut memberikan arahan mengenai pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan Ombudsman dalam pengawasan pelayanan publik. Beliau menekankan bahwa kualitas pelayanan publik harus terus ditingkatkan, disertai dengan komitmen pencegahan maladministrasi, agar tercipta pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Pembicara lainnya juga menyoroti pentingnya integritas akademik, relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja, fleksibilitas jalur pendidikan antara akademik dan vokasi, serta penguatan riset dan hilirisasi penelitian. Konsep Society 5.0 yang mengedepankan keseimbangan antara teknologi dan nilai kemanusiaan turut dijadikan acuan dalam membangun generasi emas Indonesia 2045.

Melalui kegiatan ini, diharapkan perguruan tinggi semakin berkomitmen dalam melahirkan lulusan yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan global sekaligus menjaga integritas dan etika dalam berkarya demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.(alfabd)

Baca juga...

Bagikan:

Tinggalkan komentar