BATAM, Arah Batam — Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) bersama Universitas Internasional Batam (UIB) menggelar acara bincang-bincang pada Kamis, 9 Oktober 2025, bertempat di Gedung Perkuliahan UIB lantai 2.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor UIB, Dr. Iskandar Itan, Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin, serta Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin yang hadir sebagai pembicara utama.
Dalam pemaparannya, Irjen Pol Asep Safrudin menekankan pentingnya peran masyarakat dan mahasiswa dalam menjaga ketertiban dan keamanan bersama (kamtibmas). Ia menegaskan bahwa Polri saat ini tidak hanya berfungsi sebagai penegak hukum, tetapi juga turut terlibat dalam berbagai aspek sosial dan pembangunan nasional.
“Institusi Polri hari ini tidak hanya menjadi alat penegak hukum saja, namun juga berperan dalam banyak bidang, salah satunya mendukung program Asta Cita Presiden terpilih Prabowo Subianto, yakni ketahanan pangan,” ujarnya.
Irjen Asep juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi para petani di Indonesia yang masih banyak bekerja di lahan milik orang lain, menghadapi harga pupuk yang mahal, serta hasil panen yang dibeli dengan harga rendah oleh perusahaan besar. Menurutnya, hal ini menjadi perhatian serius bagi Polri untuk ikut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor pertanian.
Selain itu, Irjen Asep menambahkan bahwa ketertiban masyarakat tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat kepolisian, tetapi juga memerlukan andil aktif dari masyarakat itu sendiri. Ia menjelaskan bahwa dalam menjalankan tugasnya, Polri memiliki tiga tahapan utama, yakni pre-emptif, preventif, dan represif.
“Untuk mewujudkan ketertiban dan kenyamanan, masyarakat harus ikut berperan. Ini adalah pokok pertama dalam pencegahan tindak pidana. Polri memiliki tiga tahapan—pre-emptif, preventif, dan represif—dan semua tahapan ini harus dijalankan secara berurutan, tidak boleh loncat-loncat,” tegasnya.
Acara berlangsung dengan suasana hangat dan interaktif. Para mahasiswa terlihat antusias mengikuti sesi tanya jawab, sementara pihak kampus berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala sebagai wadah pembelajaran langsung antara aparat penegak hukum dan dunia akademik.(alfabd)