BATAM, Arah Batam – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025, Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Batam bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam menggelar kegiatan Kemah Santri atau Kemistri HSN 2025 di kawasan Nuvasa Bay, Batam.
Kegiatan yang dimulai sejak 13 Oktober ini mendapat sambutan luar biasa dari para santri se-Kota Batam. Tahun ini, jumlah peserta mencapai sekitar 1.500 santri, meningkat signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya diikuti 500–600 peserta.
Ketua Panitia, H. Asep Ijudin Abdisalam, M.Pd, dalam laporannya menyampaikan rasa syukur atas antusiasme para santri serta dukungan berbagai pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan kegiatan ini. “Alhamdulillah, tahun ini semangat para santri luar biasa. Kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerja sama dan dukungan banyak pihak,” ujarnya.
Pelaksanaan HSN 2025 di Batam didukung melalui dana iuran santri serta bantuan dari berbagai kalangan, di antaranya:
- Ketua DPRD Provinsi Kepri, H. Iman Sutiawan, SE., MM.
- Kepala Seksi Kemenag Kota Batam.
- Baznas Kota Batam.
- Bank Riau Kepri Syariah.
- Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Pendidikan Kota Batam.
- Mabes Polri.
- Polres Barelang.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Provinsi Kepri H. Iman Sutiawan, SE., MM. menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Hari Santri Nasional 2025 ini. Ia menilai semangat para santri menjadi bukti nyata bahwa generasi pesantren mampu berperan aktif dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keislaman di tengah masyarakat.
“Santri hari ini bukan hanya penjaga nilai agama, tapi juga pelopor kemajuan bangsa. Saya melihat sendiri semangat luar biasa dari para santri yang ingin terus berkontribusi untuk negeri. Momentum HSN ini semoga semakin memperkuat tekad kita bersama untuk membangun Indonesia yang berperadaban dan bermartabat,” ujar Iman Sutiawan.
Melalui kegiatan ini, FKPP dan Kemenag Kota Batam berharap momentum Hari Santri Nasional 2025 tidak hanya menjadi ajang kebersamaan antar-santri, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah, menumbuhkan semangat kebangsaan, serta meneguhkan tekad santri untuk “mengawal Indonesia merdeka menuju peradaban dunia.”(*alif abdullah)