BATAM, Arah Batam – Hasdiansyah Siregar, atau yang akrab disapa Dayon, mahasiswa semester 7 jurusan Tafsir Ilmu Al-Qur’an STIQ Quran Center, berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan keberanian memulai usaha bisa mengantarkan pada kesuksesan. Tepat bulan ini, genap satu tahun ia merintis usaha kerupuk yang kini berkembang pesat.
Pria kelahiran Batam, Kepulauan Riau, yang tinggal di Perumnas Sagulung ini awalnya hanya berjualan dari rumah. Bermodal kecil dan pengalaman yang minim, Dayon memberanikan diri membuka usaha kerupuk. “Awalnya memang sulit, karena saya belum pernah berjualan sebelumnya,” ujarnya.
Namun berkat ketekunan, usahanya kini sudah memiliki tiga cabang di Sagulung, Tiban, dan Batu Ampar. Dari bisnis ini, Dayon mampu meraih pendapatan bersih sekitar Rp1 juta hingga Rp3 juta per hari. Tak hanya itu, hasil usahanya juga bisa membantu kebutuhan adik-adiknya.
Setiap pagi, ia sibuk menggoreng kerupuk di dapurnya menggunakan tungku. Dalam sehari, produksi kerupuknya bisa mencapai 100 hingga 200 kilogram, tergantung permintaan pasar. “Sekali goreng bisa puluhan kilo, kalau lagi ramai bisa sampai ratusan kilo,” tuturnya.
Dayon mengaku, kesuksesan usahanya hari ini tidak lepas dari peran kedua orang tuanya. Selain selalu mendoakan, mereka juga ikut membantu dalam proses produksi kerupuk. “Saya bisa sampai di titik ini karena ada doa dan dukungan orang tua. Mereka ikut turun tangan membantu, itu yang membuat usaha ini bisa berjalan,” ungkapnya dengan haru.
Perjalanan Dayon tidak selalu mulus. Saat bulan Ramadan lalu, ia mengalami musibah besar: dapurnya terbakar. Akibat kejadian itu, ia harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka bakar cukup serius. Usaha kerupuknya pun sempat vakum selama beberapa minggu.
Meski sempat terpuruk, semangatnya tidak padam. Setelah pulih, ia kembali bangkit dan menata ulang usahanya. Dayon bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan selama ia berdagang kerupuk ini, sehingga keberadaannya ikut memberi manfaat bagi lingkungan sekitar.
Pencapaian terbesarnya baru-baru ini terjadi dua pekan lalu, ketika ia bisa melaksanakan ibadah umrah dari hasil kerja kerasnya sendiri. “Umrah adalah cita-cita saya sejak mulai menuntut ilmu. Alhamdulillah, bisa terwujud dari hasil usaha sendiri,” ungkapnya dengan penuh syukur.
Dayon menjadi contoh nyata mahasiswa yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga mampu mandiri secara ekonomi, berbagi manfaat bagi lingkungan, berbakti kepada orang tua, sekaligus mewujudkan impian spiritualnya.(Alfabd)





Proud of you, nak. semoga usahanya berkembang pesat.
aminnn ya rob