Batam, Arah Batam — Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan kunjungan kerja ke sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Batam, Kamis (3/7). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025.
Sekitar pukul 10.15 WIB, rombongan Komisi IV DPRD Kepri yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV, Capt. Luther Jansen, tiba di SMA Negeri 1 Batam. Mereka langsung menuju lantai 3 gedung sekolah yang difungsikan sebagai ruang pelayanan PPDB. Rombongan disambut oleh Kepala Sekolah Bahtiar, panitia PPDB, dewan guru, dan pengawas sekolah.
Dalam kunjungannya, Capt. Luther menyampaikan bahwa peninjauan ini merupakan bentuk perhatian terhadap proses pengelolaan pendidikan di Batam, khususnya terkait sistem seleksi dan pemerataan daya tampung sekolah negeri.
“Kami ingin melihat secara langsung pelayanan penerimaan murid baru, serta mengetahui bagaimana kebijakan bagi peserta didik yang belum diterima di sekolah negeri,” ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
SMA Negeri 1 Batam dikenal sebagai salah satu sekolah favorit di kota ini. Pada tahun ajaran 2025, sekolah yang terletak di kawasan Sekupang tersebut hanya memiliki 12 ruang kelas, masing-masing menampung 44 siswa, sehingga total daya tampungnya hanya mencapai 528 siswa. Sementara itu, jumlah pendaftar melebihi kapasitas yang tersedia.
Menanggapi lonjakan pendaftar, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri membuka Posko Penerimaan di SMA Negeri 1 Batam untuk membantu mengarahkan siswa yang belum diterima ke sekolah-sekolah lain yang masih kekurangan siswa. Posko ini akan mendistribusikan peserta didik ke sekolah-sekolah terdekat seperti SMA Negeri 4, SMA Negeri 24, dan SMA Negeri 29.
“Ketiga sekolah penyangga ini masih memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menampung siswa yang belum diterima di SMA 1,” jelas Aman, anggota Komisi IV DPRD Kepri, saat kunjungan berlangsung.
Berdasarkan data sementara, SMA Negeri 4 Batam masih kekurangan sekitar 81 siswa, SMA Negeri 24 baru terisi sekitar 50 persen dari total daya tampung, dan SMA Negeri 29 masih membutuhkan hingga 70 persen dari kapasitas idealnya.(jal)